Depot makan ini bisa jadi pengobat kangen makanan Jawa Tengahan. Makanannya sederhana, disajikan panas mengepul dan bumbunya sedep tenan. Mau udang goreng, ayam goreng, lele, tahu petis atau terung goreng. Bersiaplah huah.. huah.. kesetrum sambalnya yang sedep!
Saat melintasi Jl.Nusakambangan, Denpasar, terasa seperti memasuki kampung Jawa. Di sepanjang jalan ini banyak warung mi, warung kopi yang memakai nama Jawa. Termasuk Depot Banyumasan 187 yang selalu ramai dipadati pengunjung.
Banner besar berwarna hijau cerah menaungi warung yang sederhana ini. Menu yang ditawarkan juga sederhana. Sebut saja ayam goreng, lele goreng, gurami goreng, ikan laut goreng, udang goreng, tempe dan tahu goreng hingga tahu petis plus terung sambal dan pete.
Wah, karena sudah berhari-hari kekenyangan seafood dan jajanan enak masakan khas Bali, akhirnya warung ini jadi tumpuan makan siang. Ayam goreng, udang goreng, tahu petis plus terung sambal jadi menu pilihan buat pengisi perut yang lapar berat.
Rupanya warung yang mempunyai dapur di sisi kanan luar ini memang tak pernah sepi pengunjung. Baik yang makan di tempat atau dibawa pulang. Aroma wangi ikan lele dan ayam yang sedang digoreng benar-benar menusuk hidung dan membuat perut makin lapar saja!
Memang harus menunggu sedikit lama karena semua makanan digoreng dan disiapkan saat dipesan. Maka sepiring tahu petis yang disajikan duluan jadi sasaran saya. Tahu goreng kering disajikan polos saja. O la la ternyata sambal petis yang encer sudah tersedia di botol plastik di meja. Agaknya tahu petis jadi andalan warung ini.
Tak salah juga karena sekali gigit, langsung terasa bagian luar tahu yang kering renyah dan bagian dalamnya lembek gurih. Dicocol sambal petis yang manis plus gigitan cabai rawit segar rasanya memang jadi lengkap. Selesai ngemil tahu petis yang hangat dan gurih manis ini barulah pesanan lain muncul.
Ayam goreng dan udang goreng disajikan di atas piring anyaman lidi dengan alas kertas. Dilengkapi irisan kol, daun kemangi plus sambal segar di mangkuk kecil. Slruup... melihat tampilan sambal yang oranye kemerahan dan berair, nyaris titik air liur saya!
Udang jerbung ukuran sedang digoreng kering hingga kulitnya kering kecokelatan. Krenyes-krenyes gurih menandakan udangnya segar. Saat dicocol dengan sambal segar dari cabai rawit merah plus tomat segar, wah... rasanya benar-benar sedap.
Tak beda jauh dengan ayam gorengnya yang garing di bagian luar dan lembut gurih di bagian dalam. Inipun makin enak menjadi saat beradu dengan sambal segar. Agaknya teknik menggoreng 'deep frying' dengan minyak banyak dengan suhu yang benar-benar panas membuat hasil gorengan renyah garing di luar dan lembut empuk di dalam.
Ternyata terung ungu yang sederhana juga tak beda jauh dengan kedua sajian tadi. Terung yang dipotong serong tebal ini digoreng hingga kulit luarnya layu dan dalamnya lunak. Pasangan terung ini juga sambal segar yang pedas menyengat. Hmm... lembut segar renyah terungpun terasa sungguh istimewa. Tak heran pula iringan nasi putih hangat membuat makan siang kali ini licin tak berbekas, termasuk sambalnya yang segar mantap!
Wah, perut sudah kenyang masih ditambah harga yang harus saya bayar sungguh menyenangkan. Ayam dan udang goreng per potong Rp 9.000,00, tahu petis Rp 3.000 dan terung sambal Rp 5.000,00 saja. Kalo liburan akhir tahun jalan-jalan ke Denpasar, cobalah memuaskan selera dengan masakan Banyumasan di warung ini. Sedep mantep!
Depot 187 Banyumasan
Jl. Nusakambangan No.187
Denpasar, BALI
Telpon: 0361-246085
Sumber : www.detikfood.com
0 Komentar untuk "Sedep Mantep Udang Goreng Banyumasan"